Rabu, Juni 29, 2022

KELEBIHAN BETERNAK MAGOT BSF TERINTEGRASI

KELEBIHAN BETERNAK MAGOT BSF TERINTEGRASI

Mengapa berbudidaya Magot BSF sebaiknya terintegrasi dengan ternak lainnya ?

Ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan bila berbudidaya maggot BSF dengan sistem terintegrasi daripada sistem non integrasi.

Pertama, mari kita telaah dari ternak non maggotnya dulu. Misalnya, unggas. Dengan memelihara unggas yang terintegrasi maggot BSF, ada beberapa kelebihan yang akan kita dapatkan. Misalnya : 

Satu : Magot BSF sebagai mesin pengolah sampah dan penghilang bau kandang. Maggot BSF akan memakan limbah organik kandang, sehingga limbah kandang tidak menumpuk dan kandang jadi lebih bersih serta tidak berbau. Pengalaman saya pribadi, dengan mengintegrasikan maggot BSF di bawah kandang ayam, mereka menjadi mesin penghilang bau yang sangat efektif. Kotoran ayam, begitu jatuh langsung dimakan oleh maggot dan tidak sempat membusuk sehingga kadang tidak berbau tahi ayam, yang biasanya baunya itu sangat mengganggu dan bisa menimbulkan konflik dengan lingkungan. Nah alhasil, saya nggak perlu lagi membersihkan kotoran ayam di kandang saya, karena sudah dibersihkan oleh maggot BSF, dan saya tinggal panen pupuk organik dari kasgotnya saja. Hemat tenaga dan dapat hasil tambahan.

Yang kedua, dapat makanan tambahan untuk ternak, yang kaya nutrisi dan gratis. Maggot BSF itu kaya akan nutrisi. Diantaranya adalah protein, asam amino, lemak, dan lain sebagainya. Dengan memberikan maggot sebagai pakan tambahan untuk ternak kita, baik unggas maupun ikan, akan membuat ternak jadi lebih sehat dan cepat besar. Istimewanya suplemen nutrisi ini bisa kita dapatkan nyaris gratis, karena makanannya adalah kotoran hewan yang kita pelihara. Jadi, nggak perlu lagi beli makanan untuk maggot.

Jangankan maggotnya, bekas maggot alias kasgotnya juga sangat bagus untuk pakan ikan maupun unggas, karena kasgot kaya protein dan asam amino.  

Cara pemberiannya, kalau ikan, bisa ditebar langsung di kolam, dibuat campuran pelet, maupun dimasukin di karung yang dikasih batu sebagai pemberat di dalamnya lalu karungnya dilubangi kecil-kecil di beberapa bagian, dan direndam didalam kolam ikan. 

Ada nih, magoter yang melakukan ujicoba pakan lele full kasgot, dan menghasilkan berat rata-rata 1 kg isi 8-10 ekor dalam waktu enam minggu alias satu setengah bulan. Intinya dengan menggunakan maggot BSF dan kasgotnya, kita bisa hemat pakan ternak, dengan hasil yang lebih baik daripada tanpa menggunakan maggot dan kasgot. Lebih irit dan hasilnya lebih bagus. Mantab. 

Yang ketiga, dapat pupuk organik gratis. Kotoran kandang yang dimakan oleh maggot itu akan menjadi kasgot. Kasgot ini kaya unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasgot dari magot yang terintegrasi unggas itu lebih kaya unsur NPK, daripada pupuk kandang biasa. Nah, jika diaplikasikan untuk bercocok tanam, maka kasgot ini jauh lebih bagus hasilnya daripada yang pakai pupuk kandang biasa. Tanaman tumbuh lebih subur dan juga lebih gemuk. Dan, ini gratis loh, nggak perlu beli, tinggal ambil dari biopond di bawah kandang aja. 

Yang keempat, perbedaan paling terasa antara budidaya maggot terintegrasi dengan yang non Integrasi adalah soal pakan. Di sistem terintegrasi, kita nyaris gak perlu mikir pakan maggotnya, selama jumlah maggot dan limbah organik kandangnya itu seimbang. Sedangkan dalam sistem non integrasi, kita harus menyediakan pakan untuk maggot. Dan nggak semua orang punya nyali yang kuat untuk mulung sampah organik di pasar, di warung, pedagang buah, dan lain-lain. Maupun modal untuk beli ampas tahu, misalnya, ampas kelapa, bekatul, ampas singkong, dan lain sebagainya. Jadi kalau menurut saya sih daripada yang non integrasi lebih mudah dan lebih menghasilkan kalau kita budidaya maggotnya itu terintegrasi dengan ternak lain. Ya tentu saja sih ini hanya opini saya saja. Masing-masing magoter tentu punya alasan dan pertimbangan sendiri-sendiri untuk memilih beternak dengan sistem integrasi maupun sistem non integrasi. Semuanya baik. Kita pilih aja yang paling cocok. Dan yang paling penting, segera mulai.

Oke, selamat mencoba. Tentukan mana sistem yang terbaik untukmu, dan saya yakin, magoter Indonesia, BISA...!!

https://youtu.be/dDJmjvoeWVw

Minggu, Juni 05, 2022

Manajemen Pakan & Air Budikdamber

Mengenai pemberian pakan untuk ikan, Budikdamber tidak ada bedanya dengan budidaya ikan di kolam. ikan tetap perlu dikasih pakan secara rutin sebanyak 3 kali sehari. yaitu pagi, siang, dan sore hari. Pagi hari antara jam 9-10, siang antara jam 1-2, sore antara jam 16-17. Sebaiknya tidak memberi makan ikan pada malam hari, karena pada malam hari adalah saat ikan memproses makanannya, jadi bukan saat untuk makan.

Mengenai penggantian air, tentu saja air Budikdamber perlu diganti. apalagi ruangan dalam Budikdamber itu sangat terbatas, jadi perlu sering-sering mengecek airnya. jangan sampai sisa-sisa pakan ikan menumpuk dan menimbulkan gas amoniak yang dapat berbahaya bagi ikan dan juga membuat tanaman jadi tumbuh tidak maksimal. Kadar amoniak berlebih dalam Budikdamber bisa berakibat fatal. Ikan bisa mabuk Amoniak. tanda-tandanya antara lain adalah ikan banyak yang mengambang di permukaan untuk mendapatkan oksigen dari udara, karena kandungan oksigen dalam air sangat kurang dan terkontaminasi amoniak. Tanda-tanda lainnya adalah air menjadi berbau kurang sedap. Jika terdapat tanda-tanda tersebut di atas, maka perlu segera dilakukan pengganian air. Agar ikan tidak stress, jangan ganti total airnya. Sisakan sekitar seperempat bagian air, lalu tambahkan air baru. jika air diganti total, ikan beresiko stress.

Untuk mencegah ledakan gas amoniak dalam budikdamber, air perlu diberikan mikrobiotik. Bisa dengan menggunakan EM4 perikanan (EM4 botol pink) atau EM4 peternakan (botol cokelat). Atau jika sulit untuk mendapatkannya, bisa menggunakan mol alias mikro organisme lokal berbahan dasar nasi basi, bonggol pisang, tanah perakaran bambu, dan lain sebagainya, tergantung ketersediaan di wilayah masing2.

Dengan manajemen pakan dan air yang baik, maka ikan dan tanaman akan tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.

Jika berkenan, silahkan tinggalkan jejak dengan klik Like, subscribe, berkomentar, dan jika video ini bermanfaat, jangan lupa untuk membagikannya, sehingga semakin banyak yang mendapatkan manfaat.

Selamat berbudikdamber, semoga berhasil. 


Jumat, Juni 03, 2022

Kelebihan Budidaya Magot BSF Terintegrasi

Mengapa budidaya magot BSF sebaiknya terintegrasi dengan ternak lainnya?

Ada beberapa keuntungan yang kita dapatkan bila berbudidaya magot BSF dengan sistem terintegrasi daripada sistem non-integrasi.

Pertama, kita telaah dari ternak non-magotnya dulu. Misalnya unggas. Dengan memelihara unggas yang terintegrasi maggot, ada beberapa kelebihan yang akan kita dapatkan. misalnya :

1. Mesin pengolah sampah dan penghilang bau kandang gratis. Magot BSF akan memakan limbah organik kandang, sehingga limbah kandang tidak menumpuk dan kandang jadi lebih bersih, serta tidak berbau. Pengalaman saya pribadi, dengan mengintegrasikan Magot BSF di bawah kandang ayam, mereka menjadi mesin penghilang bau yang sangat efektif. Kotoran ayam langsung dimakan oleh magot dan tidak sempat membusuk sehingga kandang tidak berbau tai ayam, yang biasanya sangat mengganggu dan bisa menimbulkan konflik dengan lingkungan. Alhasil, saya tidak perlu membersihkan kotoran ayam di kandang saya, karena sudah dibersihkan oleh magot, dan saya tinggal panen pupuk organik dari kasgotnya saja. hemat tenaga dan dapat hasil tambahan.

2. Makanan tambahan kaya nutrisi gratis untuk ternak. Magot BSF kaya akan nutrisi. Diantaranya adalah protein, asam amino, lemak, dan lain-lain. Dengan memberikan Magot BSF sebagai pakan tambahan untuk ternak kita, baik unggas maupun ikan, akan membuat ternak jadi lebih sehat dan cepat besar. Istimewanya, suplemen kaya nutrisi ini bisa kita dapatkan nyaris gratis, karena makanannya adalah kotoran hewan yang kita pelihara, jadi ga perlu kita beli. 

Jangankan magotnya. bekas magot, alias kasgot, juga sangat bagus untuk pakan ikan karena kaya protein dan asam amino. Cara pemberiannya bisa dengan ditebar langsung di kolam, dibuat pelet, maupun dimasukkan karung yang dilubangi di beberapa bagian lalu direndam di dalam kolam. Ada magoter yang melakukan uji coba pakan lele full kasgot, dan menghasilkan berat rata-rata 1/10 - 1/8 kg dalam waktu 6 minggu. intinya, dengan menggunakan Magot BSF & kasgotnya, kita bisa hemat pakan ternak, dengan hasil yang lebih baik daripada tanpa menggunakan Magot BSF dan kasgot.

3. Pupuk organik gratis. kotoran kandang yang dimakan oleh magot, akan menjadi kasgot. kasgot ini kaya unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kasgot yang terintegrasi unggas, lebih kaya akan unsur NPK daripada pupuk kandang biasa. Jika diaplikasikan untuk bercocok tanam, maka kasgot dari Magot BSF terintegrasi lebih bagus hasilnya daripada pupuk kandang biasa. Tanaman tumbuh lebih subur daripada tanpa kasgot, dan ini gratis loh, ga perlu beli, tinggal ambil dari biopond magot.

4. Perbedaan paling terasa antara budidaya Magot BSF terintegrasi dengan non-integrasi adalah pakan. Dalam sistem terintegrasi, kita nyaris tidak perlu mikir pakan magotnya, selama jumlah magot dan limbah organik kandangnya berimbang. Sedangkan dalam sistem non-integrasi, kita harus menyediakan pakan untuk magot. Ga semua orang punya nyali yang kuat untuk mulung sampah organik di pasar, warung, bakul buah, dll, maupun modal untuk beli ampas tahu, ampas kelapa, bekatul, dll.

Well, tentu saja, ini hanya opini saya saja, masing-masing tentu punya alasan dan pertimbangan masing-masing untuk memilih beternak dengan sistem terintegrasi maupun sistem non integrasi. semuanya baik. pilih saja yang palig cocok, dan segera mulai. 

Magoter Indonesia, bisa!

https://www.youtube.com/watch?v=dDJmjvoeWVw